Buku Ende Online

Home KJ - Kidung Jemaat PKJ - Penambahan Kidung Jemaat NKB - Nyanyikanlah Kidung Baru KEE - Kitab Ende - Enden BZ - Buku Zinuno
Tentang Ende Online Kritik dan Saran
BE
Kategori : KJ - Kidung Jemaat
KIDUNG JEMAAT | KJ. 168 C – Hai Dunia, Lihat Tuhan
Please Subscribe

KIDUNG JEMAAT | KJ. 168 C – Hai Dunia, Lihat Tuhan

1. Hai dunia, lihat Tuhan, Sang Surya kehidupan,
tergantung di salib. Sang Raja Kemuliaan menanggung
penghinaan, sengsara siksa yang keji.

2. O lihatlah betapa penuh keringat darah seluruh tubuhNya.
HatiNya yang mulia, dirundung dukacita,
Terungkap dalam berkesah.

3. Siapa menyebabkan hukuman dan siksaan terhadap diriMu?
Kau bukanlah pendosa; Kau suci tak bernoda.
Mengapa salib Kautempuh?

4. Kesalahanku jua dan dosaku semua sebanyak pasir laut,
yang menyebabkan duka, sengsaraMu dan luka
dan sisa yang membawa maut.

5. Akulah yang celaka. ‘Ku patut ke neraka akibat dosaku.
‘Ku patut menderita segala dukacita, perih dan sakit bilurMu.

6. Kauangkat ke pundakMu segala tanggunganku yang menekan berat.
Sedang Engkau dikutuk, ‘ku bebas dan terluput.
SalibMu itulah berkat.

7. Dengan menyangkal diri ‘ku ingin mengiringi Engkau, ya Tuhanku,
di dalam sukacita, pun dalam menderita tetap setia padaMu.


Video YouTube belum tersedia
© 2024 Kidung Mazmur
Tentang Buku Ende Online . Kritik dan Saran slot online

No.

1. Hai dunia, lihat Tuhan, Sang Surya kehidupan,
tergantung di salib. Sang Raja Kemuliaan menanggung
penghinaan, sengsara siksa yang keji.

2. O lihatlah betapa penuh keringat darah seluruh tubuhNya.
HatiNya yang mulia, dirundung dukacita,
Terungkap dalam berkesah.

3. Siapa menyebabkan hukuman dan siksaan terhadap diriMu?
Kau bukanlah pendosa; Kau suci tak bernoda.
Mengapa salib Kautempuh?

4. Kesalahanku jua dan dosaku semua sebanyak pasir laut,
yang menyebabkan duka, sengsaraMu dan luka
dan sisa yang membawa maut.

5. Akulah yang celaka. ‘Ku patut ke neraka akibat dosaku.
‘Ku patut menderita segala dukacita, perih dan sakit bilurMu.

6. Kauangkat ke pundakMu segala tanggunganku yang menekan berat.
Sedang Engkau dikutuk, ‘ku bebas dan terluput.
SalibMu itulah berkat.

7. Dengan menyangkal diri ‘ku ingin mengiringi Engkau, ya Tuhanku,
di dalam sukacita, pun dalam menderita tetap setia padaMu.

Tutup